Bhayangkarajayanews.co.id -Kota Bekasi, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bekasi mengadakan orientasi penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Kartu Kembang Anak (KKA) bagi kader se-Kota Bekasi bertempat di Hotel Merapi Merbabu Kota Bekasi, Selasa, 29 Oktober 2024.
Kepala DPPKB Kota Bekasi, Ika Indah Yarti dalam sambutannya mengatakan sebanyak ratusan kader dan UPTD KB mengikuti orientasi dengan tema “Cegah Stunting Itu Penting! Yuk Pantau Tumbuh Kembang Anak dengan KMS dan KKA”
“Kegiatan ini untuk mengingatkan kembali komitmen bersama dan bukti nyata kita semua untuk bersama-sama menangani permasalahan stunting yang masih menjadi masalah besar bagi pembangunan SDM di Indonesia dan khususnya di Kota Bekasi,” ucap Kepala DPPKB, Ika Indah Yarti.
Sebagaimana data menunjukkan, angka stunting di Kota Bekasi masih menjadi prevalensi terendah se-Jabar. Dan penanganan stunting butuh kerjasama semua pihak dan utamanya peran penting para kader.
“Saya apresiasi para kader yang sudah hadir dalam orientasi ini. Karena kader Tim pendamping keluarga adalah ujung tombak dalam sosialisasi dan implementasi edukasi KMS dan KKA di tingkat rumah tangga. Sehingga masyarakat teredukasi dengan baik pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan bahaya stunting bagi tumbuh kembang anak beresiko mengalami gangguan pertumbuhan fisik tapi juga berdampak pada kemampuan kognitif dan produktivitas di masa depan sehingga upaya pencegahan sejak dini menjadi keharusan.
Untuk itu ia berharap orientasi penggunaan KMS dan KKA bisa lebih dimaksimalkan bagi para kader terutama kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari kader PKK, Posyandu di seluruh Kota Bekasi sehingga dapat menjadi sarana mengukur kembang tumbuh anak sejak dini.
“Kehadiran KMS dan KKA sebagai upaya pencegahan dan langkah strategis untuk memantau kembang tumbuh anak secara efektif,” lanjutnya.
Untuk KMS dimaksudkan sebagai sarana mencatat data status pertumbuhan anak, sementara KKA berfungsi untuk mengawasi perkembangan kognitif, emosional dan sosial anak.
“Dengan kartu ini kita bisa mendapatkan informasi yang akurat dan terkini mengenai kondisi kesehatan keluarga, yang nantinya akan digunakan untuk mengambil tindakan tepat dalam pemenuhan gizi dan perawatan anak,” pungkasnya.(Red/hms).