Kota Bekasi, Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan warga di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, diminta membayar Rp 15.000 per kantong untuk mendapatkan daging kurban. Praktik komersialisasi daging kurban ini memicu kemarahan dan kecaman dari berbagai pihak.
Dalam video tersebut, seorang ibu mengaku membeli tiga kantong daging seharga Rp 45.000. Kejadian ini diduga terjadi di Kelurahan Cikiwul dan melibatkan oknum organisasi masyarakat (ormas) setempat.
“Hewan kurban kok dikomersilkan, kacau benar bangsa ini. Walaupun dibandrol murah, tetap itu bukan haknya, tegas Iskandarsyah, Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute.
Klarifikasi melalui video di grup wa, pihak ketua IPI Tarmin minta maaf atas video yang beredar dan viral. Taemin menjelaskan itu adalah miskomunikasi. Yang sebenarnya itu untuk biaya pemotongan dan panitia. Jelasnya dalam video.
Warga setempat mengaku kecewa dengan kejadian ini, karena daging kurban seharusnya untuk mereka yang tidak mampu, bukan dijual. Pihak berwenang diharapkan segera menangkap dan menindaklanjuti laporan ini untuk mencegah penyimpangan serupa di masa mendatang juga memberikan efek jera.
Dengan adanya kejadian ini, masyarakat berharap pihak berwenang dapat meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap praktik penyimpangan dalam pelaksanaan kurban.( AS).